Rancangan-ku
bukan Rancangan-mu
Pernahkah
para pembaca mendengar kata-kata diatas? Kata-kata tersebut pertama kali saya
dengar dari teman saya. Sore itu, kami sedang mengadakan diskusi tentang
mimpi-mimpi kami. Kemudian, kami membahas mengapa orang-orang di dunia ini
memiliki kehidupan yang berbeda, bahkan sangat kontras. Saat itulah saya
mendengar kata-kata tersebut.
Tuhan
selalu merancang kehidupan yang terbaik untuk anak-anaknya, ia sangat baik
,sehingga ia memberikan kita talenta yang besar saat kita lahir. Perbedaan yang
terjadi sebenarnya disebabkan oleh diri kita sendiri, bukan orang lain. Kita
telah diberkati, dan diberikan kemampuan untuk “memilih”. Jika kita merasa
berhak, dan layak mendapatkan kehidupan yang baik, maka kita akan
mendapatkannya.
Pernahkah
anda mendengar pada cerita “Lion King” ? Jika belum, saya akan menceritakannya
secara singkat.
Di
suatu hutan, hiduplah sebuah keluarga singa “Raja Hutan” yang bahagia. Mereka
dikaruniai seorang anak singa baru yang kemudian diberi nama Simba. Simba
memiliki ayah yang baik (Raja Hutan), dan Paman yang jahat yang ingin membunuh
ayahnya dan merebut tahta kerajaan di hutan tersebut.
Suatu
hari saat Simba sedang bermain, Sang paman merencanakan sebuah rancana jahat
untuk berkuasa, ia menjebak Simba, dan membuat suatu kecelakaan dengan cara
membuat sekumpulan binatang liar mengamuk. Saat itu, Simba terjebak dan
diselamatkan oleh ayahnya. Sayangnya, ayahnya meninggal karena kecelakaan
tersebut. Akhirnya, Simba diusir oleh pamannya dari Hutan dan dituduh sebagai
pembunuh ayahnya.
Setelah
Simba meninggalkan hutan, ia menetap dan beradaptasi di hutan lainnya. Di hutan
ini, Simba bertemu teman-teman baru yang baik. Perlahan namun pasti, Simba
semakin hari semakin berubah, ia belajar makan serangga,dan mencoba melupakan
bahwa dirinya adalah singa, dan bahkan ia hampir lupa cara berkelahi.
Bertahun-tahun
kemudian, Simba tumbuh menjadi singa yang gagah, tetapi jinak. Hingga suatu
ketika, teman-teman Simba diserang oleh seekor singa betina, Simba membela
teman-temannya, dan akhirnya ia sadar bahwa singa betina tersebut adalah adalah
teman baik Simba semasa dia kecil, Nala. Kemudian, Nala membujuk Simba untuk
kembali ke Hutan karena Paman Simba memerintah dengan sangat jahat, dan kejam.
Tetapi, Simba tidak mau kembali. Ia merasa tidak layak.
Malam
itu, Simba merenungkan perkataan Nala, ia melihat wajahnya di permukaan air,
dan sayup-sayup ia mendengar suara ayahnya yang mengatakan bahwa ia adalah
“Raja Sejati” . Simba akhirnya merasa kuat, dan meyakinkan dirinya, ia telah
kembali menjadi seekor singa jantan yang tangguh. Ia berjalan dengan gagah, dan
kembali ke hutan tempat tinggalnya. Ia melawan Pamannya yang jahat, dan
akhirnya menang. Akhirnya, ia memperbaiki kerajaannya, memerintah dengan
bijaksana, dan hidup bahagia bersama Nala, Selamanya.
Para
pembaca, seringkali kita seperti Simba yang awalnya lupa bahwa dirinya adalah
singa, kita telah dikaruniai talenta yang luar biasa untuk mewujudkan kehidupan
yang kita inginkan. Tetapi, kita tidak memanfaatkannya dengan baik. Kita
membatasi diri kita, dan akhirnya hidup kita tidak mengalami perkembangan. Kita
mengeluhkan hidup, dan akhirnya menyalahkan sesama. Kita kehilangan kendali,
dan akhirnya hidup di dalam penyesalan.
Itulah
rancangan Tuhan, bukan rancangan Manusia. Tuhan hanya akan memberikan
peluang-peluang yang besar bagi mereka yang aktif mengejarnya, bukan karena
Tuhan jahat, melainkan karena Tuhan adil. Ia mengerjakan semua bagiannya, dan
memberikan bayaran bagi orang-orang yang mau berusaha. putuskan dan ambil
alihlah kehidupan anda sekarang juga. Dan desainlah kehidupan yang anda
impikan, Tuhan pasti membantu, dan kerja keras kita akan terbayar.
Bergeraklah
sekarang, dan kendalikan hidup anda!
“Apa
yang kita dapatkan saat ini adalah buah dari perbuatan kita di masa lalu,
lakukan yang terbaik sekarang, maka anda akan mendapatkan yang terbaik di masa
depan”
Keep
Spirit, Keep Smiling
Tidak ada komentar:
Posting Komentar