Kamis, 03 Juli 2014

RANCANGAN



Rancangan-ku bukan Rancangan-mu
Pernahkah para pembaca mendengar kata-kata diatas? Kata-kata tersebut pertama kali saya dengar dari teman saya. Sore itu, kami sedang mengadakan diskusi tentang mimpi-mimpi kami. Kemudian, kami membahas mengapa orang-orang di dunia ini memiliki kehidupan yang berbeda, bahkan sangat kontras. Saat itulah saya mendengar kata-kata tersebut.
Tuhan selalu merancang kehidupan yang terbaik untuk anak-anaknya, ia sangat baik ,sehingga ia memberikan kita talenta yang besar saat kita lahir. Perbedaan yang terjadi sebenarnya disebabkan oleh diri kita sendiri, bukan orang lain. Kita telah diberkati, dan diberikan kemampuan untuk “memilih”. Jika kita merasa berhak, dan layak mendapatkan kehidupan yang baik, maka kita akan mendapatkannya.
Pernahkah anda mendengar pada cerita “Lion King” ? Jika belum, saya akan menceritakannya secara singkat.
Di suatu hutan, hiduplah sebuah keluarga singa “Raja Hutan” yang bahagia. Mereka dikaruniai seorang anak singa baru yang kemudian diberi nama Simba. Simba memiliki ayah yang baik (Raja Hutan), dan Paman yang jahat yang ingin membunuh ayahnya dan merebut tahta kerajaan di hutan tersebut.
Suatu hari saat Simba sedang bermain, Sang paman merencanakan sebuah rancana jahat untuk berkuasa, ia menjebak Simba, dan membuat suatu kecelakaan dengan cara membuat sekumpulan binatang liar mengamuk. Saat itu, Simba terjebak dan diselamatkan oleh ayahnya. Sayangnya, ayahnya meninggal karena kecelakaan tersebut. Akhirnya, Simba diusir oleh pamannya dari Hutan dan dituduh sebagai pembunuh ayahnya.
Setelah Simba meninggalkan hutan, ia menetap dan beradaptasi di hutan lainnya. Di hutan ini, Simba bertemu teman-teman baru yang baik. Perlahan namun pasti, Simba semakin hari semakin berubah, ia belajar makan serangga,dan mencoba melupakan bahwa dirinya adalah singa, dan bahkan ia hampir lupa cara berkelahi.
Bertahun-tahun kemudian, Simba tumbuh menjadi singa yang gagah, tetapi jinak. Hingga suatu ketika, teman-teman Simba diserang oleh seekor singa betina, Simba membela teman-temannya, dan akhirnya ia sadar bahwa singa betina tersebut adalah adalah teman baik Simba semasa dia kecil, Nala. Kemudian, Nala membujuk Simba untuk kembali ke Hutan karena Paman Simba memerintah dengan sangat jahat, dan kejam. Tetapi, Simba tidak mau kembali. Ia merasa tidak layak.
Malam itu, Simba merenungkan perkataan Nala, ia melihat wajahnya di permukaan air, dan sayup-sayup ia mendengar suara ayahnya yang mengatakan bahwa ia adalah “Raja Sejati” . Simba akhirnya merasa kuat, dan meyakinkan dirinya, ia telah kembali menjadi seekor singa jantan yang tangguh. Ia berjalan dengan gagah, dan kembali ke hutan tempat tinggalnya. Ia melawan Pamannya yang jahat, dan akhirnya menang. Akhirnya, ia memperbaiki kerajaannya, memerintah dengan bijaksana, dan hidup bahagia bersama Nala, Selamanya.
Para pembaca, seringkali kita seperti Simba yang awalnya lupa bahwa dirinya adalah singa, kita telah dikaruniai talenta yang luar biasa untuk mewujudkan kehidupan yang kita inginkan. Tetapi, kita tidak memanfaatkannya dengan baik. Kita membatasi diri kita, dan akhirnya hidup kita tidak mengalami perkembangan. Kita mengeluhkan hidup, dan akhirnya menyalahkan sesama. Kita kehilangan kendali, dan akhirnya hidup di dalam penyesalan.
Itulah rancangan Tuhan, bukan rancangan Manusia. Tuhan hanya akan memberikan peluang-peluang yang besar bagi mereka yang aktif mengejarnya, bukan karena Tuhan jahat, melainkan karena Tuhan adil. Ia mengerjakan semua bagiannya, dan memberikan bayaran bagi orang-orang yang mau berusaha. putuskan dan ambil alihlah kehidupan anda sekarang juga. Dan desainlah kehidupan yang anda impikan, Tuhan pasti membantu, dan kerja keras kita akan terbayar.
Bergeraklah sekarang, dan kendalikan hidup anda!
“Apa yang kita dapatkan saat ini adalah buah dari perbuatan kita di masa lalu, lakukan yang terbaik sekarang, maka anda akan mendapatkan yang terbaik di masa depan”
Keep Spirit, Keep Smiling

Tidak ada komentar:

Posting Komentar