fTUGAS
MANAJEMEN KEUANGAN
Dosen Pembimbing : Nurriyah Thahir, MM, Dra
Penyusun
Suhidra Hidayat
1112046100148
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Jl. Ir. H.
Juanda No. 95 Ciputat, Jakarta Selatan Propinsi DKI Jakarta Telp. 021-7401925
Fax.021-7402982 Kode Pos 15419
TAHUN AJARAN 2012/2013
TINJAUAN
UMUM TENTANG MANAJEMEN KEUANGAN
James C. van
Horne, mendifinisikan manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang
berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan jumlah
menyeluruh. Sedangkan Brigham mengatakan manajemen keuangan adalah seni (art)
dan ilmu (science), untuk me-manage uang, yaitu meliputi
proses, institusi/lembaga, pasar dan instrumen yang terlibat dengan masalah
transfer uang diantara individu, bisnis, dan pemerintah.
Ruang lingkup
kajian manajemen keuangan yaitu :
1.
Jasa keuangan (financial
service)
2.
Managerial
Finance
Beberapa tujuan
perusahaan, yaitu :
1.
Memaksimalkan
nilai perusahaan.
2.
Memaksimalkan
laba.
3.
Membangun
kesejahteraan bagi Stakeholder.
4.
Membangun citra
perusahaan.
5.
Meningkatkan
tanggung jawab sosial.
Pendekatan
tujuan manajemen keuangan, yaitu :
1.
Profit Risk
Approach.
2.
Liquidity and
Profitability.
Fred,
menjelaskan bahwa fungsi utama manajer keuangan adalah merencanakan, mancari
dan memanfaatkan dana untuk memaksimalkan nialai perusahaan, atau dengan kata
lain aktivitasnya berhubungan dengan keputusan tentang pilihan sumber dan
alokasi dana.
Tugas bendahara
adalah :
1.
Mengelola
penerimaan dana.
2.
Mengelola
penyimpanan dana.
3.
Manajemen
kredit.
4.
Pembagian
dividen.
5.
Manajemen
asuransi.
6.
Manajemen dan
pensiun.
7.
Hubungan bank
dan investor.
Tugas administrasi
dan pembukuan/accounting antara lain :
1.
Menyiapkan dan
menyampaikan anggaran.
2.
Akuntansi
biaya.
3.
Panyampaian
laporan keuangan.
4.
Gaji.
5.
Pajak.
6.
Audit internal.
KONSEP DASAR MANAJEMEN KEUANGAN
Fungsi
manajemen keuangan adalah kegiatan mengalokasikan dana dan mencari pendanaan.
Dalam fungsi lain manajemen keuangan sebagai keputusan investasi (mengambil
keputusan tentang penggunaan dana), fungsi pendanaan (memperoleh dana) dan
sebagai keputusan dividen (pembagian dana). Seorang menajer keuangan perlu
memperoleh dana dari pasar keuangan (financial market). Dana yang
diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai perusahaan, untuk mendanai
kegiatan perusahaan. Tujuan dari manajemen keuangan adalah untuk memperolaeh
laba maksimum untuk kemakmuran dan
menjaga kelangsungan hidup perusahaan, juga untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat sebagai tanggung jawab sosial perusahaan.
Dalam hal ilmu keuangan memperhatikan dua hal pokok :
1.
Penilaian
Ø Obligasi
Ø Saham
Ø Dll
2.
Pengambil
Keputusan
Kedua fungsi
ini aling berhubungan karena keputusan keuangan tergantung pada penilaian.
Misalnya keputusan untuk membeli suatu aktiva diambil hanya jika nilai tersebut
lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan.
A.
Bidang Keuangan
Disiplin ilmu keuangan dapat dibagi menjadi tiga :
a.
Keuangan
Peusahaan (Corporate Finance) yaitu bidang keuangan yang berhubungan
dengan operasi suatu perusahaan dari sudut pandang perusahaan terebut. Secara
umum, keuangan perusahaan dapat dibagi menjadi dua bagian :
1)
Aktiva (assets)
2)
Pasiva (liabilities
and equity)
b.
Investasi (Investment)
yaitu bidang keuangan yang juga
berhubungan dengan keputusan pendanaan perusahaan, tetapi dilihat dari sudut
pandang yang lain, bukan dari pihak perusahaan tetapi dari pihak pemberi modal (investor).
c.
Pasar Keuangan
dan Perantara (FinancialMarket and Intermediaries). FinancialMarket yaitu
pasar untuk aktiva keuangan (financial assets) seperti sekuritas (surat
berharga). Financial Market ini terdiri atas pasar modal yakni pasar
untuk sekuritas jangka panjang, dan pasar uang yaitu pasar untuk sekuritas
jangka pendek. Intermediary Instituition misalnya sebuah bank, yaitu
perantara keuangan antara pihak perusahaan (yang membutuhkan dana) dengan pihak
investor (yang menyediakan dana). Fungsi FinancialMarket and Intermediaries adalah
memperlancar sirkulasi dana dari pihak pemilik modal ke pihak perusahaan yang
membutuhkan modal.
B.
Prinsip-Prinsip
Keuangan
Prinsip-prinsip keuangan terdiri atas himpunan pendapat-pendapat
yang fundamental yang membentuk dasar untuk teori keuangan dan pembuatan
keputusan keuangan.
·
Prinsip Self
Interest Behaviour : orang akan memilih tindakan yang memberikan keuntungan
(secara keuangan) yang terbaik bagi dirinya.
·
Prinsip Risk
Aversion : orang akan memilih alternatif dengan rasio keuntungan yang besar
dan resiko yang kecil.
·
Prinsip Diversification
: tindakan diversifikasi adalah menguntungkan karena dapat meningkatkan rasio
antara keuntungan dan resiko.
·
Prinsip Two
Sided Transactions : dalam mempelajari dan membuat keputusan keuangan kita
tidak hanya melihat dari sisi kita, tetapi juga mencoba melihat dari sisi lawan
transaksi kita.
·
Prinsip Incremental
Benefit : keputusan keuangan harus didasarkan pada selisih antara nialai
dengan suatu alternatif dan nilai tanpa alternatif tersebut. Incremental
Benefit adalah keuntungan tambahan, yang harus dibandingkan dengan Incremental
Cost (biaya tambahan).
·
Prinsip Signaling
: setiap tindakan mengndung informasi.
·
Prinsip Capital
Market Effeciency : pasar modal yang efisien yaitu dimana harga aktiva
finansial yang diperjualbelikan mencerminkan seluruh informasi yang ada dan
dapat menyesuaikan diri secara cepat terhadap informasi baru.
·
Prinsip Risk
Return Trade Off : apabila menginginkan keuntungan yang besar, bersiaplah
untuk menanggung resiko yang besar pula (High Risk High Return).
·
Prinsip Option
: opsi suatu hak tanpa kewajiban untuk melakukan sesuatu. Prinsip ini
menjadi dasar pengembangan sekuritas turunan (derivative security)
·
Prinsip Time
Value of Money : waktu adalah uang. Prinsip ini sederhana dan mudah
dimengerti memainkan peranan penting dalam ilmu keuangan.
C.
Keputusan
Keuangan
1.
Keputusan
Investasi
Investasi merupakan suatu tindakan menanamkan modal dengan harapan
menghasilkan arus dana pada masa yang akan datang yang jumlahnya lebih besar
daripada jumlah dana yang dilepaskan pada saat investasi awal.
Terdapat
tiga kemungkinan kondisi yang tergantung kepada jenis investasinya :
a)
Real
Investment, yakni apabila sedang memikirkan kemungkinan untuk melakukan
investasi secara nyata.
b)
Financial
Investment, yakni apabila alternatif penggunaan dana bukan untuk membeli aktiva
nyata, tetapi digunakan untuk membeli aktiva keuangan.
c)
Allocation of
Funds, yakni apabila sedang memikirkan tentang bagaimana struktur aktiva
yang baik karena keputusan investasi menyangkut beberapa alokasi dana begi
pembelian aktiva nyata dan pembelian aktiva keuangan.
2.
Keputusan
Pendanaan
Kata lain dari financing yakni berhubungan dengan perolehan
dana bagi pelaksana investasi yang telah dipilih pada keputusan investasi.
Keputusan pendanaan juga sering disebut dengan keputusan struktur modal
(capital structure decision).
3.
Keputusan
Dividen
Dividen adalah bagian dari laba bersih (retained earning) atau
laba setelah pajak (arnig after tax) yang dibagikan kepada para pemegang
saham.
RESIKO DAN RETURN
A.
RISIKO
1.
Pengertian
Resiko
Menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan
menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (opportunity), sedangkan
ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah
risiko (risk). Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan
yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang
merugikan. Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal tersebut dianggap
risiko.
2.
Kategori Risiko
a)
Risiko
Spekulatif
Yaitu
suatu keadaan yang dihadapai perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan
juga dapat memberikan kerugian. Risiko spekulatif juga dikenal dengan istilah
risiko bisnis (business risk).
b)
Risiko Murni
Yaitu
sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan
tidak mungkin menguntungkan. Seperti terjadi kebakaran, maka perusahaan
tersebut akan menderita kerugian. Kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi
kebakaran. Dengan demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugaian tanpa
menimbulkan keuntungan.
Perbedaan utama antara risiko spekulatif dan risiko murni adalah
kemungkinan untung ada atau tidak. Dalam risiko spekulatif masih terdapat
kemungkinan utung, sedangkan dalam risiko murni tidak ada kemungkinan untung.
3.
Pengertian
Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah sebuah cara yang sistematis dalam memandang
sebuah risiko dan menetukan dengan tepat penanganan risiko tersebut. Manajemen
risiko juga dapat difahami sebagai pendekatan yang terstruktur atau metodologi
dalam upaya mengelola ketidakpastian terhadap kemungkinan yang tidak
diinginkan.
B.
RETURN
1.
Pengertian
Return
Return adalah pengembalian dalam bentuk keuntungan yang diperoleh
perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang
dilakukan. Menurut R. J. Shook, return marupakan laba investasi baik melalui
bunga atau dividen.
2.
Hubungan antara
Risiko dan Tingkat Pengembalian
Hubungan
antara risiko dan tingkat pengembalian adalah :
1.
Bersifat linear
dan searah.
2.
Semakin tinggi
tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko.
3.
Semakin besar
assets yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin besar pula
risiko yang timbul dari investasi tersebut.
4.
Kondisi linear
hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.
3.
Model yang
Digunakan dalam Risiko dan Tingkat Pengembalian
a)
CAPM (Capital
Asset Pricing Model)
Menurut William F. Sharfe, CAPM atau model penentuan harga asset
modal adalah modal penetapan harga aktiva equilibrium yang menyatakan bahwa expected
return atas sekuritas tertentu adalah fungsi linear positif dari sensitifitas sekuritas terhadap
perubahan return portofolio.
Rumus
CAPM yaitu :
Ri = Rf +i (Rm
- Rf ) atau Ri = Rf +(Rm –
Rf ) i atau
Ri = (1-i ) Rf
+i . Rm
b)
APT (Arbitrage
Pricing Theory)
APT merupakan teori yang dikembangkan oleh Stephen A. Ross, pada
tahun 1976 dimana beliau menyatakan bahwa harga suatu aktiva bisa dipengaruhi
oleh berbagai faktor.
Rumusnya
:
Ri
= ai + i Rm
+ ei
PENILAIAN SURAT BERHARGA
Surat
berharga ialah surat yang berisi tentang pengakuan utang, saham, obligasi,
sekuritas kredit atau setiap derifatifnya atau suatu kewajiban dari penerbit
yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang .
A. Obligasi (bond)
Bond merupakan surat tanda berutang
(promissory note) jangka panjang (lebih dari satu tahun) yang
dikeluarkan oleh perusahaan. Pemegang obligasi (Bond holder) yaitu
perusahaan yang memberi pinjaman atau pihak kreditur. Jenis-jenis obligasi (bond)
:
a. Basic Bond Valuation Model
b. Changes In Bond Value Over Time
c. The Interest Rate on a Bond sama dengan Yield to Maturity
d. Zero Coupon Bonds
e. Convertible Bonds
B. Saham
Saham adalah surat tanda kepemilikan
terhadap sebuah perusahaan. Saham ditransaksikan di sebuah bursa efek. Dengan
menerbitkan saham, yang berarti menjual sebagian kepemilikan perusahaan kepada
publik, perusahaan mendapatkan dana segar yang dapat digunakan untuk tujuan
ekspansi, operasional, atau yang lainnya. Dengan menerbitkan saham, nilai
sebuah perusahaan menjadi lebih mudah untuk di ukur.
a. Preferred Stock (Saham Preferen)
Saham preferen merupakan campuran antara hutang dan modal
sendiri. Artinya ia memiliki karakteristik hutang dan juga modal sendiri.
Risiko saham preferen lebih tinggi dibandingkan dengan risiko pemegang hutang
dan lebih rendah dibandingkan dengan risiko saham biasa. Saham preferen
merupakan gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa. Artinya, di
samping memiliki karakteristik seperti obligasi, juga memiliki karakteristik
saham biasa.
b. Common Stock (saham biasa)
Saham biasa adalah salah satu dari jenis saham yang ada selain
saham preferen. Umumnya saham biasa tidak berbeda jauh dengan saham preferen,
karena saham preferen bisa juga disebut dengan saham campuran. Meskipun
kelihatan sama antara saham biasa dengan saham preferen tetapi karakteristik
antara keduanya masih berbeda.
Berikut
adalah karakteristik dari saham biasa :
-
Pemegang saham
mendapat prioritas dalam pemilihan ketua komisaris.
-
Current
shareholder akan diutamakan bila mereka menerbitkan saham baru.
-
Tanggung jawab
yang terbatas bisa diberikan terhadap saham yang ada.
Para
pemegang saham ini memiliki hak-hak (rights) dan keistimewaan misalnya
pengendalian perusahaan dan hak membeli saham biasa baru perusahaan. Hak
prioritas untuk membeli saham biasa baru yang di terbitkan perusahaan diberikan
untuk melindungi kekuatan pengendalian pemegang saham lama untuk membeli saham
biasa baru perusahaan ditujukan untuk menjaga presentase kepemilikan perusahaan
tidak berkurang atau melindungi pemegang saham lama dari efek pengurangan nilai
saham (dilution of value).
C. warrant
warrant
adalah suatu opsi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang memberikan hak
pada pemegangnya untuk membeli sejumlah besar saham pada harga yang telah
ditentukan. Berikut adalah karakteristik warrant:
a.
Exercise price
yaitu harga yang tertera pada warrant. Pemegang warrant dapat membeli sejumlah
lembar saham pada harga tersebut. Pemegang warrant hanya akan menggunakan
hak-nya jika harga saham di pasar lebih tinggi dari exercise price.
b.
Expiration date,
meskipun ada beberapa warrant yang tidak
memiliki batas usia, pada umumnya warrant memiliki jatuh tempo.
c.
Detachability,
meski dijual dengan sekuritas lainnya warrant tetap bisa dijual belikan secara
terpisah. Namun ada juga warrant yang tidak bisa dijual secara terpisah,
warrant tersebut hanya bisa dipisah dari sekuritas induk jika warrant ditukar
dengan saham.
d.
Exercise Ratio menyatakan
berapa lembar saham yang dapat dibeli pada exercise price untuk satu
lembar warrant.
D.
Bukti Right
Right
offering merupakan preemptive right pemegang saham sekarang untuk membeli saham
biasa baru. Tujuannya yaitu melindungi dan menghindarkan current shareholder
dari dilution of value. Bukti right merupakan sebuah opsi untuk
membeli sejumlah saham baru perusahaan.
E. Term Loans
Term
loans (hutang berjangka) adalah suatu kontrak dimana peminjam setuju
untuk membuat serangkaian pembayaran bunga dan pokok pinjaman pada waktu
tertentu kepada pemilik dana. Jangka waktu peminjaman (maturity)
berkisar 2 hingga 15 tahun, namun ada pula sampai 30 tahun. Keuntungan term
loans yaitu fleksibel dalam perjanjian hutang, dapat diproses dengan cepat
dan biaya administrasi yang lebih rendah.
F. Reksadana
Reksadana
adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk
berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan
cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer
Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi,
pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.
KEPUTUSAN
INVESTASI
A.
Pengertian
Investasi
Investasi adalah kmitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain
yang dilakukan saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa mendatang.
Walaupun investasi mengandung arti luas yang selalu berhubungan dengan ekonomi
dan keuangan, serta dikaitkan dengan keuntungan, namun investasi tidaklah
selalu berhubungan dengan segala cara untuk mendapatkan uang, tetapi investasi
adalah aktivitas penempatan modal kedalam sebuah usaha tertentu yang memiliki
tujuan untuk memperoleh tambahan penghasilan atau keuntungan.
B.
Macam-Macam
Bentuk Investasi :
a.
Investasi pada
asset riil (real assets)
b.
Investasi pada
asset finansial (financial assets) :
1)
Investasi
dipasar uang : deposito, sertifikat BI, dll.
2)
Investasi
dipasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant, dll.
C.
Dasar Keputusan
Investasi :
1)
Return :
tingkat keuntungan investasi.
a. Expected Return (return yang diharapkan).
b. Realized Return (retunr aktual).
2)
Risiko :
kemungkinan return aktual berbeda dengan returb yang diharapkan.
a.
Risiko
sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk).
b.
Risiko tidak
sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan (risiko spesifik)
D.
Metode
Penilaian Profitabilitas Investasi
Suatu investasi dapat dikatakan menguntungkan (profitable)
ketika investasi tersebut dapat membuat pemodal menjadi lebih kaya. Dengan kata
lain, kemakmuran pemodal menjadi lebih besar setelah melakukan investasi.
Pengertian ini selaras dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan.
Ada
beberapa analisa dalam menilai keputusan investasi, yaitu :
1.
Metode Accounting
Rate of Return
Adalah
metode penilaian investasi yang mengukur seberapa besar tingkat keuntungan dari
investasi. Metode ini menggunakann dasar laba akuntansi, sehingga angka yang
digunakan adalah laba setelah pajak (EAT) yang dibandingkan dengan rata-rata
investasi.
2.
Metode Payback
Periode
Adalah
metode yang mengukur lamanya dana investasi yang ditanamkan kembali seperti
semula (suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi dengan menggunakan aliran kas yang diterima).
3.
Metode Net
Present Value
Adalah
salah satu metode untuk menilai investasi yang memperhatikan time value of
money. NPV adalah selisih antara nilai sekarang dari cash flow
dengan nilai sekarang dari investasi. Untuk menghitung NPV, pertama menghitung present
value dari penerimaan (cash flow) dengan discount rate tertentu,
kemudian dibandingkan dengan present value dari investasi. Jika selisih
antara PV dari cash flow lebih besar berarti terdapat NPV positif,
artinya proyek investasi adalah layak atau sebaliknya.
4.
Metode Internal
Rate of Return
Adalah
salah satu metode untuk mencari discount rate yang dapat menyamakan
antara present value dari aliran kas dengan present value dari
investasi. Atau IRR adalah tingkat discount rate yang dapat menyamakan
PV of cash flow dengan PV of invesment. Sehingga untuk mencari
besar IRR diperlukan data NPV yang mempunyai tititk positif dan negatif. Dan
selanjutnya dilakukan interpolasi.
5.
Metode Profitability
Index
Adalah
metode yang membandungkan antara present value kas masuk dan present
value kas keluar. Jika PI lebih besar dari I, maka proyek dikatakan layak
untuk dijalankan.
E.
Penilaian
Kelayakan Investasi dari Sisi Ekonomi
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam melakukan investasi adalah :
a)
Menaksir arus
kas dari sebuah rencana investasi.
b)
Menentukan
tingkat keuntungan yang layak dengan memperhatikan risikonya.
c)
Menggunakan
tingkat bunga dari keuntungan untuk menghitung present value dari
taksiran arus kas rencana investasi tersebut.
d)
Menghitung Net
Present Value (NPV).
F.
Menilai
Kelayakan Investasi dari Sisi Non-Ekonomi
Investasi
juga dipengaruhi oleh keadaan non-ekonomi, yang erat kaitannya dengan keadaan
lingkungan dimana investasi tersebut akan ditanamkan. Seperti :
1.
Sosial dan
Budaya
2.
Birokrasi
3.
Infrastuktur
Dasar
4.
Regulasi dan
Politik
KEPUTUSAN INVESTASI LANJUTAN
Metode Penilaian Investasi
1. Metode Payback
Period
Metode ini
menghitung berapa cepat investasi yang dilakukan bisa kembali. Hasil
perhitungannya dinyatakan dalam satuan waktu (yaitu tahun atau bulan).
Rumus periode pengembalian jika arus per tahun jumlahnya sama :
Ø Periode pengambalian
investasi awal
=
x 1 tahun
arus kas
Ø Usulan proyek investasi
·
Periode
pengembalian lebih cepat : layak
·
Periode
pengembalian lebih lama : tidak layak
·
Jika usulan
proyek investasi lebih dari satu maka periode pengembalian yang lebih cepat
yang dipilih
Rumus periode pengembalian jika arus per tahun jumlahnya berbeda:
Ø Periode pengambalian
Keterangan :
n = Tahun terakhir dimana
jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula
a = Jumlah investasi
mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus
kas pada tahun ke – n
C = Jumlah kumulatif arus
kas pada tahun ke n + 1
2. Metode Net
Present Value
Metode ini menilai
investasi yang memperhatikan time value of money.
Dimana:
= cash flow atau arus kas pada waktu t
= cash flow atau arus kas pada waktu t
k =
biaya modal proyek (project cost of capital)
t =
periode waktu
n =
usia proyek
Jika:
·
NPV > 0 maka
layak
·
NPV = 0 maka
BEP
·
NPV < 0 maka
tidak layak
3. Metode
Profitability Index
Rasio
antara Present Value Penerimaan arus kas dan Present Value
Pengeluaran arus kas. Metode ini sering pula disebut Benefit Cost Ratio.
Dimana:
=
Cash inflows pada periode t
=
Cash outflows pada periode t
k =
biaya modal proyek
t =
periode waktu
Jika:
·
PI ≥ 1 : Layak – diterima
·
PI < 1 : Tidak layak - ditolak
4. Metode
Internal Rate of Return
Suatu
tingkat diskonto yang menyamakan present value cash inflows dengan present
value cash outflows. Atau suatu tingkat yang membuat NPV = 0.
Dimana:
r = IRR atau tingkat diskonto yang
menyebabkan NPV = 0
Langkah –
langkah menghitung IRR :
- Hitung PV arus kas yang dihasilkan usulan proyek investasi dengan menggunakan tingkat suku bunga yang dipilih sembarangan
- Bandingkan hasil perhitungan poin 1 diats dengan investasi awal nya
- Jika hasilnya negatif, coba dengan suku bunga yang lebih rendah
- Jika hasilnya positif, coba dengan suku bunga lebih tinggi
- Lanjutkan poin langkah 2 diatas sampai PV – nya mendekati investasi awal (selisih PV dengan investasi awal = - 1 dan + 1)
- Menghitung tingkat diskonto dari usulan proyek investasi tersebut dengan teknik interpolasi
5. Metode Modified Internal Rate of Return
Suatu tingkat diskonto yang
menyebabkan present value biaya = present value terminal, dimana nilai terminal
adalah future value dari arus kas masuk yang digandakan dengan biaya
modal.
Dimana:
=
cash inflows pada periode t
MIRR = modified IRR
n = usia proyek
nilai
terminal = FV dari CIF yang digandakan
dengan suku bunga sebesar biaya modal
k = biaya modal proyek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar