Senin, 31 Maret 2014

MENDUNG SORE


Langit berawan tebal yang sejak tadi pagi cuaca mendung. Matahari seharian tak menampakkan dirinya  karena tertutup awan tebal. pukul 16.10 WIB sore itu, aku telah menyelesaikan kelas terakhirku hari ini. Para mahasiswa berhamburan terkesan kurang sabar keluar kelas. Aku bergegas menuju mushalla fakultas menyempatkan shalat Ashar terlebih dahulu sebelum pulang.  Langit terlihat semakin gelap tertutup awan yang semakin tebal berarak. Sepertinya hujan akan turun sebentar lagi. Sebagian mahasiswa lebih memilih langsung pulang ketimbang shalat Ashar terlebih dahulu.
Setelah selesai shalat aku buru-buru keluar dari mushalla yang rencananya mau langsung pulang. Tetapi tiba-tiba mendadak hujan turun dengan derasnya. Ada sebersit perasaan kecewa karena aku tak bisa langsung pulang. Setelah beberapa lama menunggu sepertinya hujan tak menampakkan tanda-tanda akan mereda. Sejumlah mahasiswa menunjukkan ekspresi wajah yang sama, gelisah. Berharap hujan akan segera reda dan bisa cepat-cepat langsung pulang. Tapi sepertinya harapan itu masih hanya sebatas harapan kosong karena hujan masih turun dengan derasnya.
Setelah sekian lama berdiri menunggu redanya ujan, aku memutuskan untuk iseng-iseng masuk kembali ke ruang kelas terakhir kuliahku tadi. Perlahan kubuka pintu ruang kosong tersebut. Serta-merta hawa sejuk tiba-tiba langsung menyergapku. Udara lembap yang berAC memenuhi ruangan. Semua lampu masih menyala seperti tadi ditinggalkan. Ruang persegi yang cukup untuk menampung puluhan mahasiswa ini terasa lengang, hanya derai hujan di luar yang samar-samar terdengar dari dalam ruangan yang tertutup ini. Kursi-kursi berjejer tak teratur bekas ulah mahasiswa yang tadi terburu-buru keluar kelas setelah jadwal berakhir. Masih terlihat corat-coretan dosen yang menjelaskan materi perkuliahan di papan tulis. Terlintas kembali di otakku tentang materi-materi kuliah tadi.
Sejenak kumemandang keluar dari balik jendela. Masih terlihat butir-butir hujan berguguran dengan deras. Kuperhatikan gedung yang ada disebelah fakultas sana yang hanya dipisahkan oleh jalan lintasan, kantin kampus. Terlihat sudah tidak ada pembeli lagi. Bahkan kursi-kursinya telah dinaikkan ke atas meja pertanda ruangan tersebut habis dirapikan. Setelah beberapa saat ku perhatikan, ada sedikit keunikan tentang bangunan kantin tersebut. Ternyata kantin itu dibangun dengan desain menyerupai bentuk sebuah cangkir. Bisa dikatakan desain yang cukup kreatif.
Sekilas kulirik jam tanganku. Sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB. Tanpa kusadari, hujan ternyata telah mereda. Akupun segera keluar ruangan dan kusaksikan hanya terlihat beberapa mahasiswa saja lagi yang masih terlihat di lantai tiga fakultas ini. Mungkin sebagian tak menghiraukan hujan yang hanya tinggal rintik-rintik gerimis saja lagi, karena ingin cepat-cepat pulang sampai ke rumah. Kutunggu sampai beberapa saat hingga akhirnya hujanpun benar-benar reda. Di basement fakultas masih terlihat beberapa gerombolan mahasiswa yang masih bercengkrama melepas lelah bersama setelah seharian bergelut dengan perkuliahan. Akupun langsung menuju parkiran tempat memarkir kendaraan. Sore menjelang magrib, akhirnya akupun pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar